LIVEMotoGP - Pembalap andalan Repsol Honda, Marc Marquez, dinilai memiliki obsesi besar mengalahkan rekor Valentino Rossi dalam hal titel gelar juara dunia MotoGP.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Marc Marquez mengalami situasi yang sulit sejak dibelit cedera patah tulang lengan kanan yang didapat pada seri pembuka MotoGP 2020 lalu.
Kecelakaan nahas di Sirkuit Jerez, Spanyol tersebut membawa dampak bagi Marc Marquez yang hingga berakhirnya musim lalu masih berupaya kembali ke level terbaik.
Pada MotoGP 2022, Marc Marquez sempat kembali absen pada pertengahan musim untuk menjalani operasi keempatnya sebelum kembali pada seri ke-15.
Pembalap berjuluk Baby Alien tersebut hanya menjalani total 12 balapan dari 20 seri yang ada dalam kalender resmi MotoGP 2022.
Meski demikian, Marc Marquez masih menjadi pembalap terbaik Honda dengan raihan satu podium yang membawanya menduduki peringkat ke-13 klasemen akhir.
Dengan kondisi fisik yang kian matang, tidak sedikit pihak yang merasa yakin bahwa Marc Marquez akan tampil lebih baik pada musim depan.
Mantan pembalap MotoGP dan WSBK, Neil Hodgson menjadi salah satu orang yang percaya bahwa rider asal Spanyol itu akan bangkit.
Menurutnya, Marc Marquez masih memiliki semangat lantaran dia ingin mengalahkan rekor juara dunia milik Valentino Rossi.
Rekan setim Joan Mir tersebut masih kalah satu trofi dari Valentino Rossi yang memiliki total sembilan titel gelar juara dunia di semua kelas balap.
"Ada pembalap yang memiliki gelar lebih banyak daripada dia di MotoGP, dia ingin mengalahkan Valentino Rossi," ucap Neil Hodgson.
Pria yang kini bekerja sebagai pengamat MotoGP itu merasa peluang tersebut masih ada karena Marc Marquez merupakan pembalap yang berani mengambil risiko tertinggi saat balapan.
Langkah tersebut berbuah sukses untuk pembalap berkebangsaan Spanyol itu yang hingga kini menorehkan total delapan gelar juara dunia.
"Marc Marquez selalu mengambil risiko namun hasil dari pendekatannya tersebut sangat besar seperti dia berhasil memenangkan delapan gelar," kata Neil Hodgson.
Lebih lanjut, Marc Marquez dinilai selalu menunjukkan rasa percaya diri yang tinggi bahkan sejak dimulainya sesi latihan bebas 1 (FP1).
"Dia menghidupkan batas-batas, seringnya pada FP1 dia memasuki lintasan dan langsung tampil 100 persen saat yang lain mencoba menemukan rasa percaya diri," ucap Neil Hodgson menambahkan.
Neil Hodgson bahkan masih mengingat momen keberanian dari seorang Marc Marquez tatkala memakai ban bertipe kering (slick) di atas lintasan basah.
"Marc Marquez membuat perbedaan dia mengambil risiko setiap waktu, ketika kondisi basah dia justru melaju dengan ban kering," kata Neil Hodgson, dilansir dari Motosan.
"Siapa yang pertama mengganti ban dan bermain dengan risiko? Selalu Marc Marquez dia berbeda dari semua rivalnya dan itu berhasil," tutur Neil Hodgson.