LIVEMotoGP.com - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo bernasib sial ketika mentas di balapan kandangnya, MotoGP Prancis.
Setelah kecelakaan di sesi sprint race, pemuda berusia 24 tahun itu hanya finis ketujuh dengan selisih waktu 15 detik dari sang pemenang, Marco Bezzecchi.
Namun hasil yang didapat oleh El Diablo di Le Mans adalah berkat balapan yang berlangsung kacau. Terhitung ada enam pebalap yang jatuh di depannya sehingga ia diuntungkan.
Jika berada dalam kondisi normal, tentu sulit bagi Quartararo untuk menduduki 10 besar. Terlebih dirinya start dari P13.
Oleh sebab itulah ia menganggap dirinya tak bersaing dengan siapapun untuk mendapat posisi ketujuh. Selain dikarenakan performa motor Yamaha YZR-M1 2023 yang kurang maksimal, juara dunia MotoGP 2021 tersebut juga menderita cedera arm pump.
“Bagi saya itu bukan balapan untuk mengejar, enam orang jatuh tergeletak di depan saya,” kata Quartararo dikutip dari Speedweek.
“Saya berada di pusat medis pada pagi hari dan lengan saya dirawat. Menurut pendapat saya, perawatan ini terlalu agresif. Dari tengah balapan saya mengalami arm pump, kalau tidak, saya bisa jauh lebih cepat,” ucap rekan setim Franco Morbidelli itu.
Fabio Quartararo begitu frustrasi dengan hasil di MotoGP Prancis lantaran sempat berharap dapat unjuk gigi di depan publiknya sendiri. Bahkan sang pebalap sudah tidak mau ambil pusing dengan perburuan gelar juara MotoGP 2023.
“Kami terlalu jauh di belakang saat ini. Sangat mengecewakan bahwa saya tidak dapat memulihkan kecepatan saya di sini. Tetapi juga benar bahwa kecepatan saya tidak akan seburuk itu,” kata Quartararo.
“Tanpa pompa lengan, saya bisa melaju setengah detik lebih cepat perputaran. Tapi saya tidak bisa mengerem dengan benar sebelum beberapa tikungan. Saya tidak memikirkan perebutan gelar juara karena kami terlalu jauh tertinggal untuk memikirkannya,” tutur Quartararo.