LIVEMotoGP.com — Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengaku bisa berempati pada Marc Marquez. Sama-sama sedang dirumitkan oleh performa motor yang jeblok, Quartararo menyatakan Marquez layak mendapatkan acungan jempol karena tak pernah sekalipun menyerah.
Akibat performa motor RC213V yang buruk dan sulit dijinakkan, kini keempat rider Honda kompak cedera. Khusus Marquez, ia mengalami lima kecelakaan sepanjang akhir pekan MotoGP Jerman di Sachsenring, 16-18 Juni 2023. Kecelakaan kelima pun menimbulkan kesialan.
Marquez jatuh di Tikungan 7 dalam sesi pemanasan pada Minggu (18/6/2023) dan mengalami retak tulang ibu jari tangan kiri, sehingga harus absen dari main race. Quartararo sendiri jarang kecelakaan, tetapi hasil balapnya juga tak kalah kelam dibanding Marquez.
"Saya benar-benar bisa memahami bagaimana perasaannya. Ia mampu bertarung memperebutkan podium sejak mengalami cedera pada 2020, dan bagi saya ia masih pembalap terbaik. Ia rider yang selalu mengerahkan 100% di tiap sesi," kata Quartararo.
Juara dunia MotoGP 2021 pun mengaku sangat salut Marquez tak pernah menunjukkan tanda-tanda menyerah meski lima kecelakaan di Sachsenring dan harus mundur akibat cedera. Quartararo justru yakin bahwa Marquez seharusnya dibanjiri pujian karena tak pernah putus asa.
"Di sini, ia beberapa kali mengalami kecelakaan dan selalu bangkit untuk berusaha tampil lebih baik. Soal mental, tanpa diragukan lagi ia rider yang paling kuat. Namun, ada kalanya cedera datang merundung. Ini memang aneh dikatakan, tapi saya ingin mengusapkan selamat atas usahanya," ucap 'El Diablo'.
Performa para rider Honda yang jeblok, disertai hasil Quartararo dan Franco Morbidelli yang suram, menandakan bahwa para pabrikan Jepang sedang mengalami krisis. Quartararo menilai Honda dan Yamaha masih memiliki keunggulan, tetapi tetap tak cukup untuk menyaingi para pabrikan Eropa.
"Jika dibandingkan, Honda memiliki margin yang kecil di tikungan, sementara Yamaha memilikinya di pengereman. Ini bisa membantu menghindari kecelakaan, tetapi ini tak menepis fakta bahwa kami selalu tampil di limit performa. Kami ada dalam masalah, jadi saya benar-benar memahami Marc," tutur Quartararo.