LIVEMotoGP.COM - MotoGP 2023, Musim 2019 yang lalu, pembalap Spanyol, Marc Marquez menguasai MotoGP dengan dominasi yang sulit ditandingi para rivalnya kala itu.
Hasil yang sama diharapkan untuk tahun-tahun berikutnya. Namun sayangnya, Marquez mengalami cedera berat pada pembuka musim 2020.
Cedera yang membutuhkan waktu tiga tahun lamanya untuk benar-benar pulih.
Selama waktu dari 2020 hingga 2022 kemarin, Marquez beberapa kali menjalani operasi untuk kembali seperti sedia kala.
Awal 2023 ini diharapkan menjadi gebrakan baru untuk Marquez, karena dia akhirnya bisa merasakan kembali kekuatan fisiknya walau tidak seperti sebelum cedera, tapi dia sudah sembuh dan sangat fit.
Sayangnya, masalah lain dari sisi teknis muncul dan membuat Marquez menghadapi kesulitan baru.
Honda RC213V sangat sulit dikendarai, bahkan untuk Marquez sendiri ini menjadi mesin yang sangat susah ditaklukkan.
Berbicara baru-baru ini, mantan pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa mengungkap penyebab mengapa eks rakannya itu kini kesulitan dengan pabrikan Jepang itu.
Baca juga:
Tonton Full Race MotoGP 2023
Tonton juga:
Live Streaming MotoGP 2023
Tonton juga:
Live Streaming WSBK
“Pada akhirnya Anda harus mengembangkan uji coba secara teknis di mana Anda dapat mengendalikan gas dengan lebih baik,” kata Pedrosa, dilansir dari Motosan.es.
“Anda mencoba melakukan pekerjaan luar biasa dengan suspensi dan sasis untuk menjinakkan semua detail yang tidak dapat dilakukan secara alami oleh motor," tegas Pedrosa.
"Anda mencoba menebusnya dengan kemampuan balap, Marc melakukannya dengan sangat baik sampai-sampai pada akhirnya ada kemajuan teknologi yang begitu brutal dalam beberapa tahun terakhir, sehingga dia tidak lagi mampu menebus semua yang motornya tidak punya,” ujar Pedrosa.
Sebelum menjadi penguji KTM, Pedrosa telah membalap bersama tim Repsol Honda selama 13 musim di kelas utama, yakni dari 2006 hingga 2018.
Pedrosa menjelaskan apa yang diharapkannya dari motor untuk meraih keunggulan, namun tujuan tim selalu berbeda.
Pabrikan Honda selalu memberikan tenaga kuda yang paling maksimal, kemudian diserahkan kepada pembalap untuk mengelolanya sebaik mungkin.
“‘kami memberi Anda power semaksimal mungkin dan Anda berhasil mengelolanya. Saya ingat bahwa saya selalu bertanya kepada mereka bahwa saya tidak memerlukan lebih banyak power, tapi agar motornya lebih senyap, agar cengkeramannya lebih besar, agar putarannya lebih banyak. Tetapi mereka selalu memberi saya lebih banyak power,” tutur Pedrosa.
Sekedar Informasi, balapan MotoGP selanjutnya akan digelar di sirkuit Sepang, Malaysia, pada tanggal 10-12 November nanti.